Sun. May 12th, 2024

Jakarta – Polisi mengungkapkan bahwa komplotan pembunuh berantai Wowon Erawan, M Dede Solehudin, dan Solihin memiliki total uang sebesar Rp 1 miliar yang ditempatkan di rekening Dede. Dana tersebut diduga didapatkan dari sejumlah korban yang dibunuh oleh komplotan tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, Wowon dkk tadinya melakukan aksi penipuan dengan modus menggandakan uang yang akhirnya berujung pada pembunuhan berantai. Pelaku mengincar korban dari kalangan tenaga kerja wanita (TKW).

Namun, selain membunuh sejumlah TKW, pelaku juga menghabisi nyawa keluarga dan kerabat terdekat yang diduga mengetahui aksi keji mereka. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa penyidik saat ini tengah mendalami dana yang keluar dan masuk dari rekening para tersangka.

“Terkait motif dan modus ini bagaimana pelaku meyakinkan kepada para korban, khususnya para TKW ini masih terus intensif kami lakukan proses penyidikan,” kata Trunoyudo, Senin (23/1/2023).

“Yang jelas, iming-imingnya kan ada serangkaian kebohongan penipuan di situ sehingga seseorang atau korban menyerahkan barang ataupun uang kepada pelaku,” sambungnya. Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan, uang tersebut ditransfer secara rutin per bulan sejak rekening dibuat Dede pada April 2019.

“Itu akumulasi, bukan sekali transfer, tapi continue per bulan. Kalau dari rekeningnya ini dari April 2019,” katanya. Meski rekening atas nama Dede, kartu ATM dipegang oleh Wowon. Dalam kesempatan terpisah, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Heriyadi mengungkapkan bahwa uang senilai Rp 1 miliar itu diduga ditransfer oleh korban Siti dan Farida.

Namun, polisi masih akan menelusuri hal itu lebih lanjut. “Ini masih kami dalami, ini kan baru dua hari yang lalu, penyidikan kami ini sifatnya berkesinambungan. Dari fakta ini kami dalami, ketemu fakta kami dalami lagi,” ucapnya, dilansir dari Tribunnews.com.

Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi. Korban ternyata diracun oleh ketiga orang pelaku. Tiga orang tewas dalam insiden di Ciketing Udik, mereka adalah Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17).

Ai adalah istri dari Wowon, sedangkan dua korban lainnya adalah anak Ai bersama suami pertamanya. Saat menyelidiki korban yang keracunan itulah, polisi menemukan fakta bahwa pelaku adalah komplotan pembunuh berantai yang sudah melakukan serangkaian penipuan dan pembunuhan.

Dari penelusuran penyidik, terdapat enam korban yang tewas dibunuh di Cianjur, yakni Halimah, Noneng, Wiwin, dan Bayu (2), serta Farida. Kemudian, terdapat satu korban lain bernama Siti yang dikubur di Garut, Jawa Barat.

Kini, Wowon, Solihin, dan Dede telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka sementara ini dijerat menggunakan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait pembunuhan berencana. (Kompas.com: Tria Sutrisna/ Tribunnews.com: Amirullah)

By syugmay

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *